bintangpena.com-Ponorogo- Seribu lebih masyarakat Nahdliyin mengetuk pintu langit untuk kemenangan Rilis dalam Pilkada 2024. Mereka menggelar istighosah dan doa bersama, di Gedung Kesenian Ponorogo, Sabtu (16/11/2024).

Dipimpin para tokoh Nahdliyin setempat, seperti KH. Fatchul Azis istighosah berlangsung dengan khidmat dan khusyuk. Tampak ratusan muslimat, pemuda pemudi, dan pelajar dari berbagai tingkat se – Kabupaten Ponorogo kompak mengenakan busana berwarna putih kombinasi hijau.

“Istighosah ini sebagai bentuk ikhtiar masyarakat Ponorogo untuk mengetuk pintu langit dalam memenangkan pak Sugiri Sancoko dan Bunda Lisdyarita dalam Pilkada Ponorogo 27 November nanti,” ungkap koordinator kegiatan, Sugeng Hariyono.

DOA BERSAMA : Para tokoh Nahdliyin duduk bersama Sugiri Sancoko saat istighosah dan doa bersama di Gedung Kesenian Ponorogo, Sabtu (16/11/2024).

Sugiri Sancoko yang hadir bersama Bunda Lisdyarita merasa terharu atas ketulusan dan keikhlasan warga Nahdliyin tersebut. Ia juga menyampaikan sembah sungkem kepada seluruh warga yang hadir.

“Pertama sembah sungkem kagem panjenengan semua. Nyuwun pangapunten selama ditunjuk bupati belum mampu memuaskan warga nahdliyin. Pendeknya waktu, membuat sesuatu yang diinginkan bisa dicapai secepat kilat tapi ternyata belum semua bisa selesai,” tuturnya.

Kang Giri juga mengungkapkan bahwa pencalonannya untuk melanjutkan dua periode ini didasarkan pada dawuh kyai NU.

“Saya didawuhi Mbah Rois nyalon kembali, kami berdua hanya siap patuh pada romo kyai semoga Ponorogo lebih baik,” ujarnya.

KETUK PINTU LANGIT : Seribu lebih warga Nahdliyin istighosah dan doa bersama.

Kang Giri menekankan bahwa kemajuan yang dicapai selama kepemimpinannya, bukan semata hasil kerja kerasnya sendiri. Melainkan dari seluruh kerja keras bersama.

“Bukan karena saya tapi karena warga NU dan Muhammadiyah yang rukun membuat Ponorogo rodok sae. Saya hanya dirigen kecil yang membawa Ponorogo agak lumayan karena kerjasama gotong royong baik fatayat, muslimat dan romo kyai NU semua berjasa untuk Ponorogo,” ungkapnya.

Istighosah dan Doa Bersama ini menjadi momentum penting bagi Kang Giri dan Bunda Lisdyarita yang mendapat sinyal dukungan dan doa dari para tokoh NU untuk melanjutkan kepemimpinan mereka.

Acara ini juga menunjukkan bahwa Kang Giri dan Bunda Lisdyarita sangat menghargai peran dan dukungan warga NU serta Muhammadiyah dalam membangun Ponorogo lebih hebat dan bermartabat. (daz)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page