bintangpena.com -Ponorogo- Ratusan pedagang dan buruh panggul Pasar Legi Ponorogo heboh, Kamis (24/10/2024). Hari itu mereka kedatangan rombongan pembeli ‘istimewa’ yakni Sugiri Sancoko beserta keluarga. “Senang sekali. Tadi pas dengar pak Giri mau kesini, saya langsung mapak,” kata Suprihatin,60 salah seorang pedagang di lantai 1 pasar tradisional terbesar di Ponorogo tersebut. DEKAT : Sugiri Sancoko dan keluarga saat berbelanja kebutuhan dapur di Pasar Legi Ponorogo, Kamis (25/10/2024). Dengan ciri khasnya yang melekat, Sugiri menyapa satu persatu pedagang yang berada di lantai dasar. Sugiri didampingi istri, Susilowati Sugiri Sancoko dan juga putri sulungnya Jian Ayuning Sundulangit berbelanja aneka kebutuhan dapur. Seperti daging ayam, sapi, buah-buahan hingga ikan asin laiknya masyarakat biasa. “Merakyat. Biasa sama kami seperti ini kalau pas kesini (pasar,red). Semua disapa dan mau salaman,” ujarnya. Nenek asal Kelurahan Purbosuman itu mengatakan dengan sosok Sugiri yang sangat dekat dengan “wong cilik” menjadikan Suratin dan para pedagang serta buruh panggul di pasar tersebut merasa nyaman seolah tidak ada sekat. “Sikapnya baik. Tidak membeda-bedakan. Saya lama jualan disini, tapi baru nemu bupati yang sekemraket ini ke pedagang ya baru pak Giri. Maunya pak Giri menang lagi. Orangnya baik, dekat dengan rakyat,” imbuhnya. MEMBAUR : Para buruh panggul dan pengunjung pasar berebut untuk menyapa Sugiri Sancoko. Kedekatan dengan para pedagang dengan cabup petahana itu memang sangat terlihat. Khususnya saat Sugiri dan keluarganya berkunjung ke setiap lantai di pasar yang dulu sempat berganti nama Songgolangit itu. Terlihat ratusan pedagang berebut ingin bersalaman dan berfoto. Bahkan tidak jarang ada yang menawarkan barang dagangannya. Sugiri juga sempat mencicipi gethuk singkong milik salah seorang pedagang. “Semua pedagang, buruh panggul dan semua yang beraktivitas disini adalah saudara kita. Tidak hanya di Pasar Legi, saya juga sangat dekat dengan para pedagang di Pasar Balong, Pasar eks Stasiun, Pulung dan lainnya. Saya senang dekat dengan mereka,” katanya. GURIH : Sugiri saat mencicipi gethuk singkong milik salah seorang pedagang. Menurut Sugiri Pasar Legi dan juga pasar tradisional lainnya menjadi salah satu pendongkrak perekonomian masyarakat di Kabupaten Ponorogo. Sehingga pasar harus tetap bergeliat dan aktif dalam menjaga sirkulasi perekonomian. Merespon keluhan pedagang lantai atas, yang mengaku kiosnya masih sepi Sugiri mengatakan jika diberi kesempatan memimpin kembali maka pihaknya akan mencarikan solusi terbaik. Termasuk akan mempertimbangkan ide pedagang, dalam menelurkan program-programnya nanti. “Nanti akan kita pikirkan bersama bagaimana pasar ini bisa lebih ramai lagi. Kiosnya kecil-kecil, nanti yang tidak aktif kita tata ulang. Ide pedagang pasti akan kita tampung, karena mereka kan yang beraktivitas di pasar. Jadi mereka pasti tahu betul kondisinya seperti apa,” tegasnya. Setelah cukup berbelanja, Sugiri dan rombongan menyempatkan diri makan siang di lantai 4 Pasar Legi tersebut. (daz) Post navigation KOSTI Ponorogo Ikrar Dukung Rilis Dua Periode Debat Perdana Paslon Pilbup Ponorogo Memanas, Sempat Diwarnai Penolakan Jabat Tangan Paslon 01