bintangpena.com -Ponorogo- Momen debat perdana paslon peserta Pilbup Ponorogo yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat di Gedung Kesenian, Rabu (23/10/2024) sempat memanas. Dalam debat tersebut, para paslon tampak terkesan saling serang program saat sama-sama menjabat.

Semula, acara yang dipandu Sintha Noza dan Briansyah Dewandri itu berlangsung normal. Masing-masing paslon diberikan waktu 2 menit 30 detik untuk menyampaikan visi misi mereka.

Suhu debat mulai memanas saat cawabup Paslon 01 Luhur Kusumo Daru, memberikan tanggapan terkait penjelasan visi misi Paslon 02 terkait strategi peningkatan kesejahteraan guru.

Luhur menyebut jika angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di masa kepemimpinan Sugiri Sancoko yang diklaimnya tidak ada perubahan signifikan dibanding kepemimpinan sebelumnya.

“Pak Giri dan Bu Lis ijin bertanya. Jika pak Giri dan Bu Lis paham betul tentang RLS dan IPM tapi kenapa pada era panjenengan indeks RLS dan IPM melambat dibanding era pak Ipong,” tanya Luhur.

MEMANAS : Suasana debat perdana paslon peserta Pilbup Ponorogo di Gedung Kesenian, Rabu (23/10/2024).

Menanggapi hal tersebut, Sugiri membeber data yang tercatat pada Badan Pusat Statistik (BPS) Ponorogo. Sugiri menyampaikan jika dimasa kepemimpinannya jumlah IPM justru terus meningkat setiap tahunnya.

Pada 2024, IPM Ponorogo mencapai 73,18, naik dari tahun 2022 yakni 72,59. Angka tersebut jelas tumbuh jauh dari jumlah IPM dari masa kepemimpinan Ipong yang hanya 70,56 ditahun 2019 lalu.

“Mari bicara data ya mas Luhur. IPM kita itu terus tumbuh dan bagus. Seharusnya angka ini kita capai di tahun 2026, tapi ini kita percepat dengan mengejar program-program percepatan. Termasuk salah satunya mengejar angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS),” kata Sugiri.

Sugiri juga menyebut selama dua tahun terakhir, dia bersama dinas terkait berpacu untuk mengentaskan angka putus sekolah. Sehingga indeks RLS akan semakin baik. Dan otomatis hal tersebut akan berdampak pada IPM di Kabupaten Ponorogo.

“Ada 400 lebih siswa yang sudah kita entaskan dengan ikut kejar paket. Ada kejar paket A, B dan juga C. Mereka sudah banyak yang lulus, dan program itu akan terus dilakukan. Yang untuk kesejahteraan guru, ada 2.282 honorer yang kita PPPK-kan, masih ada sisa 700 yang akan kita masukkan dapodik. Ini semua demi memajukan masyarakat kita. Guru baik, masyarakat baik maka Ponorogo akan punya generasi hebat,” katanya.

Suasana debat terus memanas saat kedua paslon saling mem-flash back program semasa keduanya menjabat. Tidak hanya masalah IPM, paslon 01 juga menyoal insfrastruktur selama petahana menjabat.

Ipong menyoroti langkah Sugiri yang memperbaiki infrastruktur jalan di Ponorogo dengan mekanisme piutang ke PT. SMI dalam program PEN. Ia mengklaim langkah serupa juga ia lakukan pihaknya saat menjabat dulu namun batal lantaran di protes.

“Itu sudah pernah saya lakukan. Tapi didemo habis-habisan. Ya itu pinjam ke PT. SMI bunganya 0 persen, tidak ada bunga. Pada waktu itu kita dapat pinjaman Rp. 200 miliar. Di demo habis-habisan. Akhirnya pinjamam yang Rp 200 miliar itu yang 155 saya kembalikan tidak jadi saya pinjam. Eh ketika beliau jadi bupati dipinjam itu bro. Dan pinjaman itu ada bunga. Saya lupa 5 atau 7 persen yang membebani sampai sekarang ini,” tudingnya.

Tak tinggal diam, Sugiri pun menanggapi tegas tudingan Ipong itu. Ia menilai pinjamam ke PT SMI untuk perbaikan infrastruktur jalan era Ipong tidak tepat waktu. Lantaran dilakukan diakhir masa jabatannya sebagai Bupati saat itu. Selain membebani APBD, utang itu akan menjadi momok bagi bupati selanjutnya.

“Saya menolak PEN itu dipinjam. Bukan pinjamnya yang ditolak, tapi timing (waktu) pinjamnya yang saya tolak. Wong saya tahu waktu itu menang, saya kok ngutang. Dan benar, saat beliau saya kalahkan, ada Rp 54 miliar dari PEN dan sudah cair, dan semua PL (Penunjukkan Langsung) semua. Aku modar ngangsur frend. Mestine utango ndisik bar dilantik. Gek ndang dibayar,” tegas Giri.

Situasi debat terus memanas dan puncaknya yakni saat moderator Sintha Noza meminta kedua paslon saling berjabat tangan diakhir acara. Saat itu, Sugiri Sancoko sudah mengulurkan tangannya namun tidak direspon oleh Ipong Muchlissoni yang sontak mendapat teriakan dari para pendukung paslon 02. (daz)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page