bintangpena.com -Ponorogo- Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Pepatah tersebut yang saat ini dipakai tim Penggerak PKK Kabupaten Ponorogo, dalam mengimplementasikan program kerja mereka. Selain menyentuh keterampilan berkesenian anggotanya di level desa kecamatan, PKK juga berupaya menyentuh sisi ekonomi masyarakat melalui Program Festival Karawitan yang digelar pada 14-15 Maret 2023, di pendapa kabupaten setempat. Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko menuturkan festival tersebut menjadi puncak proses pembinaan sekaligus pendampingan yang dilakukan PKK selama kurun waktu satu tahun terakhir. “Setiap hari kami tekun ke desa – desa, PKK saya kasih PR (Pekerjaan Rumah,red) bagaimana anggotanya ini bisa umek. Umek dalam hal positif, agar bisa bersama-sama mengembangkan Ponorogo menjadi daerah yang peradabannya bagus. Festival ini selain nguri-nguri budaya, tetapi juga bisa menjadi kincir ekonomi. Karena semua sektor bisa bergerak,” kata Kang Giri di sela kegiatan, Selasa (14/3/2023). Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko saat membuka Festival Karawitan 2023, di pendapa kabupaten pada Selasa (15/3/2023). Melalui program-program PKK, Bupati bersama Ketua Tim Penggerak PKK, Susilowati Sugiri Sancoko Kang Bupati bergerak turun melakukan sosialisasi sekaligus pembinaan di berbagai sektor. Banyak materi yang disampaikan, khususnya berkaitan dengan kesehatan, keterampilan, pemberdayaan perempuan dan masyarakat secara umum. “Untuk menjadi sebuah sajian festival ini, ada beberapa bidang ekonomi yang ikut bergerak. Ada tukang jahit kebaya, pelatih, tukang rias, pengrajin gamelan dan banyak lainnya yang terdampak,” imbuhnya. Menurut Kang Giri, setidaknya ada 21 perwakilan tim karawitan ikut meramaikan festival tersebut. Mereka akan menampilkan performa terbaik bagi para penikmat seni khususnya karawitan. Mulai dari penampilan para pengrawit, hingga langgam yang dimainkan. Sehingga, melalui campur tangan tim Penggerak PKK ini, maka seni dan budaya karawitan akan menjadi salah satu pelengkap program unggulan Kabupaten Ponorogo sebagai daerah destinasi wisata. “Saya hanya menjadi dirigen dalam merangkai mimpi besar untuk mengantarkan peradaban Ponorogo menjadi Kota Wisata dan Budaya, Kota Pertanian sekaligus Kota Santri,” tegasnya. Sementara itu, Hartuti Ningsih Ketua Penggerak PKK Desa Bareng, Kecamatan Pudak mengaku sempat grogi tampil di depan Bupati. Bersama tim Setyo Laras Desa Bareng, Hartuti yang tampil mewakili Kecamatan Pudak itu tampil memukau dengan membawakan dua langgam sekaligus. Yakni, asmarandana dan lancaran Ponorogo Hebat. “Selama satu bulan saja kami berlatih khusus. Sebelum tampil disini kami harus berkompetisi dengan peserta tingkat desa. Kedepan kami berharap agar di seluruh desa Kecamatan Pudak ada kelompok karawitan. Sehingga bisa ikut kompetisi semuanya,” terangnya. (daz/adv) Post navigation Masuk Percepatan Sektor Wisata Jatim, Gubernur Jawa Timur Bersama Bupati Letakkan Batu Pertama Monumen Reog Ponorogo Lima Hari Digelar, PCF Kantongi Omset Hingga Rp 250 Juta