bintangpena.com -Ponorogo- Gelaran Ponorogo Creative Festival 2023 selama lima hari, mampu menyedot ribuan pengunjung. Bahkan, panitia mencatat omset hingga Rp 250 juta.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menuturkan perputaran nilai itu diperoleh dari 31 stan e-kraft dan 12 stan kopi. Untuk stan e-kraft, ada kerajinan seni kriya atau patung, batik, kulit, jamu herbal, sablon, anyaman tas dan lainnya.

“Selangkah lagi Ponorogo semoga mampu mengukuhkan diri sebagai kota kreatif dunia. Mari bersiap dan bersama-sama menumbuhkan ekosistem wisata yang baik,” ungkapnya saat penutupan even, Sabtu (27/5/2023).

Selain memamerkan puluhan karya seni kreatif, dan aneka suguhan kopi lokal even yang kali pertama digelar itu juga menyuguhkan berbagai seni pertunjukan. Mulai dari khas Reog Ponorogo, barongan Blitar.

MEMBLUDAK : Ribuan penonton memadati venue, saat penutupan PCF 2023, Sabtu (27/5/2023).

PCF, lanjut Kang Bupati digelar untuk menyongsong keikutsertaan Ponorogo kedalam jejaring kota kreatif dunia atau UNESCO Creatif Cities Network (UCCN). Yang saat ini, Ponorogo sudah tercatat dalam Indoensia Creatif Cities Network (ICCN).

“Dengan masuknya Ponorogo kedalam jejaring kota kreatif dunia nanyi, maka harus kita sambut dengan memberikan layanan terbaik untuk para wisatawan,” imbuhnya.

Peningkatan layanan yang dimaksud seperti menjaga lingkungan tetap bersih. Pelayanan yang ramah, sehingga mampu membangun ekosistem wisata yang nyaman. Salah satunya layanan perhotelan, yang menjadi salah satu komponen utama dalam sebuah ekosistem wisata.

“Kamar harus bersih, wangi, breakfast harus bagus, house keeping harus bagus. Jadi semua harus saling bekerjasama dalam memberikan layanan terbaik,” tuturnya.

Sehari sebelum menghadiri acara penutupan, Kang Bupati berada di Jakarta untuk pemaparan dossier (dokumen) UNESCO Creative Cities Network (UCCN) di depan tim Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada Jumat (26/5/2023).

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi menambahkan PKF menjadi salah satu even untuk mendorong ekonomi kreatif di Ponorogo.

“Selama lima hari ini, kita eksplore seni kreatif yang kita miliki. Baik e-kraft maupun seni pertunjukannya. Semoga ditahun mendatang bisa lebih baik lagi,” tegasnya. (daz)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page