bintangpena.com-Ponorogo- Cara luar biasa diterapkan Pemkab Ponorogo dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut. Yakni dengan membumikan Al’Quran melalui program tahfidz bagi seluruh peserta didik jenjang SD dan SMP sederajat. Ribuan siswa sudah berhasil menyelesaikan program tersebut. Kepala Dinas Pendidikan Ponorogo, Nurhadi Hanuri mengatakan pendidikan diselenggaran bertujuan untuk mengembangkan potensi akademik, sosial, kewirausahaan, religi dan penguatan karakter peserta didik. Pengembangan kompetensi religi menjadi hal paling utama sebelum pengembangan potensi yang lain. Karena itu merupakan kebutuhan utama untuk memantik kemampuan siswa secara keseluruhan. “Kompetensi religi, menjadi fondasi pembentukan karakter peserta didik dalam peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT,” terangnya. Nurhadi melanjutkan, jika peserta didik memiliki kompetensi religi baik maka akan tumbuh perilaku yang baik sehingga mudah dibimbing, diarahkan dan dikembangkan potensinya yang lain. “Melalui Dinas Pendidikan, Pemkab Ponorogo berusaha semaksimal mungkin menerapkan penguatan kompetensi religi di setiap satuan pendidikan. Hal ini merupakan bentuk komitmen dalam melaksanakan Perbup no 37 tahun 2022 yang telah diterbitkan,” ungkapnya. Pogram tahfidz merupakan implementasi dari Peraturan Bupati (Perbup) Kabupaten Ponorogo nomor 37 tahun 2022. Yakni tentang penyelenggaraan pendidikan berbasis keagamaan pada pendidikan dasar di Kabupaten Ponorogo. “Untuk jenjang SMP sederajat, sudah ada 5.500 siswa yang diwisuda tahfidz. Artinya mereka sudah dinyatakan hafal satu atau lebih dari dua jus. Bahkan ada yang sudah khatam 30 juz,” kata Nurhadi saat ditemui di ruangannya, Selasa (29/10/2024). BERKARAKTER : Kepala Dinas Pendidikan Ponorogo, Nurhadi Hanuri saat berfoto bersama para peraih medali saat momen wisuda tahfidz jenjang SD beberapa waktu lalu. Sesuai catatan Nurhadi, sebanyak 5.500 siswa itu terdiri dari 1.828 peserta di tahun 2023. Dan sebanyak 3.672 siswa diwisuda pada 2024. Sedangkan untuk jenjang SD, terdapat total 1.006 peserta didik. Terdiri dari 580 siswa ditahun 2023 dan 426 ditahun 2024. “Melalui program ini, kami berupaya memberikan pendidikan karakter yang paling mendasar bagi anak. Mereka akan terdidik mencintai Al’Quran, dan itu otomatis akan berdampak positif pada masa depan anak-anak tersebut,” ungkapnya. Melalui pendidikan Al’Quran, lanjut pria yang pernah menjabat sebagai Kepala SMAN 1 Ponorogo itu generasi muda Ponorogo akan tumbuh menjadi pribadi yang hebat dan berkualitas. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo, Nurhadi Hanuri. Guna mewujudkan keberlanjutan program, Nurhadi juga menggandeng seluruh stake holder. Khususnya mitra penyedia tenaga pendamping dan pembina program tahfidz. Dalam hal ini ustadz dan ustadzah yang dihadirkan langsunh dari praktisi. Baik dari pondok pesantren, lembaga pendidikan tahfidz hingga perguruan tinggi. “Kami terus bersinergis dan berkolaborasi dalam mendorong para siswa untuk konsisten dan berkomitmen belajar menulis dan membaca Al’Quran ini,” imbuhnya. Bahkan Dinas Pendidikan Ponorogo aktif berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam pemberian hibah bagi sebagian besar ustadz dan ustadzah yang Harapannya, agar mereka bisa mengajar tanpa terbebani dengan hal lain. “Kami ingin program ini terus berlanjut dengan progres yang lebih baik lagi. Ini dampaknya luar biasa terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Ponorogo,” tutupnya. (daz) Post navigation Lebih Dekat dengan Imam Mujahid Kepala SMPN 1 Ponorogo yang Purna setelah 33,7 Tahun Mengabdi HLS dan RLS Alami Tren Positif, IPM Kabupaten Ponorogo Terus Bertumbuh