bintangpena.com -Ponorogo- Masuk musim penghujan kali ini, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko meminta agar masyarakat selalu waspada terjadinya bencana alam. Itu karena Ponorogo masih menjadi “supermarket” bencana baik berupa banjir maupun tanah longsor.

“Saya meminta agar masyarakat mau bergotong royong membersihkan sungai-sungai yang tersumbat. Kayu-kayu serta bambu yang berpotensi mengganggu aliran sungai dibersihkan,” ungkapnya usai memberikan santunan warga di Desa Pandak, Kecamatan Balong, Rabu (10/1/2024).

Ponorogo, lanjut Kang Giri masuk wilayah yang berlangganan bencana baik dalam skala kecil maupun sedang. Khususnya di wilayah pinggiran untuk tanah longsor, rumah roboh dan banjir di kawasan kota dan sekitar.

“Kondisi wilayah kita itu tidak jauh berbeda dengan kabupaten tetangga seperti Pacitan dan Trenggalek. Jadi saat masuk musim penghujan seperti semua warga harus bergotong royong,” paparnya.

Kang Giri menambahkan awal penghujan kali ini saja, sudah terdapat rumah roboh akibat hujan deras. Yakni milik Sujarno, warga Desa Pandak, Kecamatan Balong.
Pun, merespon kondisi tersebut Kang Giri bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) serta Dinas Sosial Ponorogo segera mengulurkan bantuan berupa bedah rumah dan sembako.

“Kepada pak Sujarno semoga tabah. Dan sedikit bantuan ini semoga bisa lebih meringankan,” imbuhnya.

Ketua Baznas Ponorogo, Kholid Ali Husni menambahkan pada Januari 2024 akan ada dua titik bedah rumah. Termasuk rumah Sujarno, dan satu lagi di Kecamatan Sukorejo.

“Tahun 2023 sudah 50 unit yang kami bangun. Setiap bulan kami mengusahakan pembangunan tiga sampai empat unit rumah bagi warga yang membutuhkan,” paparnya.

Bantuan senilai Rp 20 juta itu, imbuh Kholid bisa berupa uang tunai maupun barang. Tergantung dengan lokasi pembangunan serta kebutuhan penerima. (daz)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page