bintangpena.com -Ponorogo- Wajah kerukunan umat beragama di Kabupaten Ponorogo bisa dilihat dalam kehidupan masyarakat Desa Klepu, Kecamatan Sooko. Meski berbeda keyakinan, mereka bisa hidup berdampingan dengan rasa toleransi yang tinggi. Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, saat mendampingi kegiatan Tim Penggerak PKK mengatakan kehidupan sosial beragama di Desa Klepu, dianggap menjadi miniatur keberadaan Pancasila. Banyak dari warga desa tersebut, memiliki keyakinan berbeda. Ada yang memeluk agama Islam, dan ada juga Kristen. Namun, mereka bisa membaur satu dengan yang lain dalam kerukunan. “Masyarakat disini sangat menjaga keberagaman. Bagi yang ingin belajar tentang sikap toleransi beragama, datanglah ke Desa Klepu, Sooko. Disini Islam kuat, Katolik juga kuat tapi tetap bisa hidup berdampingan,” ujarnya, Selasa (28/3/2023). Kerukunan itu, kata Kang Bupati bisa dilihat dari kebersamaan mereka dalam menyikapi bulan suci Ramadhan. Saat umat muslim menyambut Ramadhan, para pemeluk agama Katolik juga ikut memeriahkan. Seperti aktif mengikuti acara bazar, dalam kegiatan rutin yang digelar Tim Penggerak PKK setiap Ramadhan. “Ini keren. Ini adalah salah satu nyata warga kita dalam menjaga keberagamaan. Islam itu indah, Kristen itu damai. Maka jika keduanya di gabung, Indonesia akan sangat indah dan damai,” imbuhnya. Dalam kesempatan tersebut, Bupati bersama Ketua Tim Penggerak PKK, Susilowati Sugiri Sancoko juga didampingi Wabup Hj. Lisdyarita serta Plt Dinas Perdagkum, Sumarno. Mereka mengunjungi satu persatu stand PKK di desa tersebut. Ada yang menyajikan olahan makanan jadi, kraft, maupun produk lainnya. Selain ke Desa Klepu, rombongan juga mengunjungi tim PKK Desa Ngadirojo, Desa Bedono, Duru serta Sooko. (daz) Post navigation Urai Sampah Overload, Pemkab Ponorogo Anggarkan Rp 3 Miliar di APBD 2023 Sidak Pasar Legi Ponorogo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Temukan Ada Kekosongan Minyak Kita