bintangpena.com -Ponorogo- Apes dialami keluarga Deny Setiawan, warga Jalan Pacar, gang II Kelurahan Tonatan, Kecamatan Kabupaten Ponorogo. Diduga akibat arus pendek listrik, rumah tersebut hangus terbakar. Tidak ada korban jiwa, namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Lurah Tonatan, Chusnul Texstila menyampaikan sesuai keterangan pihak korban kejadian bermula sekitar pukul 06.30 WIB pada Minggu (1/1/2023) Nunung salah seorang penghuni mendengar suara ledakan. Kala itu, seluruh penghuni yakni sekitar sembilan orang masih tertidur lelap setelah bergadang di malam pergantian tahun.

Saat mendengar ledakan kecil, Nunung segera mencari sumber suara. Ternyata suara itu berasal dari ledakan setrika, yang berada di kamar belakang. Saat itu, dia sudah melihat ada api yang menyala dan segera merembet ke tumpukan pakaian yang berada di sekitar setrika.

“Setelah itu, saksi langsung teriak dan membangunkan seluruh penghuni rumah yang sedang tertidur. Semua panik dan berusaha menyelamatkan barang yang berharga,” imbuhnya.

Mendengar teriakan penghuni, sejumlah tetangga segera memberikan pertolongan. Termasuk menghubungi petugas pemadam kebakaran. Namun, akibat api terlalu besar ditambah titik api yang sulit dijangkau membuat warga kesulitan memadamkan api. Sehingga api terus membesar dan membumbung ke bagian atap rumah.

Hal itu diamini Kapolsek Kota Ponorogo, AKP Bintoro yang belum berani melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) hingga pukul 13.30 WIB. Hal itu disebabkan kondisi rumah masih dalam keadaan panas, dan rawan roboh akibat kayu dan atap yang sudah hangus terbakar.

“Mohon maaf belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut, karena kondisi rumah belum memungkinkan untuk dilakukan olah TKP. Mungkin sore baru bisa,” imbuhnya.

Tidak berbeda jauh dengan keterangan Lurah Tonatan, sesuai keterangan korban api berasal dari setrika di kamar belakang. Api terus membesar dan membakar sebagian besar isi rumah. Jika dilihat dari kondisi rumah, kerugian diperkirakan mencapai Rp 200 juta.

“Dari keterangan korban, malam sebelum kejadian satu keluarga sedang berad9di Kecamatan Jetis untuk menghabiskan malam pergantian tahun. Jadi baru pulang kerumah tersebut, saat dini hari. Sehingga saat kejadian, masih banyak yang tetidur,” tuturnya.

Apakah sumber api dari arus pendek listrik, Bintoro belum bisa memastikan. Namun jika sesuai keterangan korban, bisa jadi perisitiwa nahas itu akibat dari kurangnya kontrol si penghuni rumah.

“Ada tiga KK, terdiri dari sembilan jiwa termasuk nenek dan beberapa anak kecil yang tinggal dirumah tersebut,” katanya.

AKP Bintoro juga meminta kepada seluruh masyarakat agar lebih berhati-hati dan waspada saat meninggalkan rumah dalam kondisi kosong. (daz)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page