bintangpena.com -Ponorogo- Problem pengelolaan sampah yang turun temurun di Kabupaten Ponorogo akhirnya menemui titik terang. Itu setelah Bupati Ponorogo resmikan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPSP) Mrican, Jenangan, Ponorogo, Sabtu (09/08/2024). “Ini solusi yang keren. Kita olah sampah menjadi berkah. Saya berharap gunung sampah ini bisa teratasi dalam kurun waktu lima tahun kedepan,” ungkapnya. ERA BARU SAMPAH : Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko saat peremian TPST Mrican, Sabtu (11/7/2024). Kang Bupati mengatakan, sampah yang telah menggunung selama puluhan tahun itu merupakan aib bersama. Sejak lama pengelolaan sampah tidak terurus. Sehingga Pemkab Ponorogo dibawah kepemimpinannya saat ini berusaha keras mencari solusi. Salah satunya dengan menggandeng banyak pihak khususnya swasta untuk mengatasi hal itu. “Kita berkerja sama dengan perusahaan swasta di antaranya Resinergi. Dan mereka akan membantu kita dalam mengolah sampah ini, sehingga menjadi media lain yang bisa dimanfaatkan kembali,” imbuhnya. Dengan pengoperasian mesin khusus, TPST mampu mengolah sampah dengan kapasitas mencapai 120 ton perhari. Didukung tenaga terampil yang memilah, mesin mampu mengolah sampah organik dan anorganik di TPST Mrican tersebut. SINERGIS : Bupati Sugiri Sancoko berfoto bersama dengan perwakilan mitra. Suatu saat sampah ini akan zero wise. Menggunakan metode Refuse Derived Fuel (RDF), maka hasil pengolahan sampah anorganik l bisa menjadi bahan bakar alternatif. Sedangkan sampah organik akan diproses menjadi pupuk hingga makanan ternak. “Maka kedepan bukan tidak mungkin akan muncul pakan ternak gratis. Tentu dengan melihat kualitas sampah organiknya,” ujarnya. Selain itu, mesin tersebut juga dilengkapi dengan magnet khusus yang bisa menarik benda logam. Seperti paku, besi maupun kaleng yang ada dalam tumpukan sampah. RESMI : Proses peresmian TPST Mrican dengan inovasi terintegrasi, Sabtu (10/8/2024). Dengan proses tersebut, lanjut Kang Bupati pengolahan mesin yang dibangun menggunakan dana pihak swasta itu akan mampu mengurai 90 ton sampah baru ditambah 30 ton sampah lama yang saat ini berada di sisi barat bangunan. “Ini harus tuntas dalam periode ini. Sistem pengolahan ini telah menjawab aib-aibnya problem sampah terdahulu,” tegasnya. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ponorogo, Gulang Winarno menambahkan mesin tersebut memgolah sampah baru yang setiap hari datang. Serta ditambah dengan yang sudah ditimbun TPS. “Sampah kemudian dipilah para pekerja, dan langsung di proses untuk pengolahan jenis organik dan anorganik. Setelah jadi, sampah dari jenis plastik akan menjadi bahan bakar alternatif yang pemanfaatannya dikelola oleh mitra. Sedangkan hasil olahan sampah organik, akan dikelola kembali untuk kebutuhan pakan ternak serta pupuk,” terangnya. (daz) Post navigation Bupati Ponorogo Resmikan IGD Terbesar se-Jawa Timur, RSUD dr Harjono juga Launching Layanan Cath Lab Dibangun Bertahap, Patung Reog 126 Meter Dijadwal Rampung Desember 2024