bintangpena.com -Ponorogo- Sebagian besar bangunan SDN 2 Karangpatihan, Pulung, Ponorogo rusak.  Hanya tersisa ruang guru dan ruang kelas VI. Sehingga Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa saat ini di masjid serta ruang darurat yang telah disiapkan komite sekolah.

Sejumlah kerusakan meliputi atap plafon ruang kelas, yang dilepas karena keropos. Lalu ada atap yang diberi penyangga karena rapuh.

Kondisi tersebut mendapat fokus dari Dinas Pendidikan Ponorogo. Salah satunya dengan berkoordinasi lintas sektor termasuk Pemerintah Daerah dan DPRD setempat agar turut serta mengatasi masalah ini.

Kepala Dinas Pendidikan Ponorogo, Nurhadi Hanuri menjelaskan, tahun 2023 pihaknya sudah mengalokasikan anggaran rehabilitasi semua gedung yang rusak.

Akan tetapi karena adanya refocusing anggaran maka baru ruang guru dan satu ruang kelas yang diperbaiki.

“Kami minta maaf dengan kondisi tersebut. Tahun 2024 sebenarnya juga diusulkan untuk mendapatkan bantuan DAK tetapi karena ada syarat administrasi yang tidak terpenuhi menurut analisa dari Dirjen Kementerian Dinas Pendidikan, maka tidak mendapatkan bantuan itu dan tidak ada anggaran dari DAU,” katanya ketika ditemui, Selasa (23/07/2024).

Bahkan Nurhadi mengaku sudah mengajukan anggaran di Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2024. Besaran nominal yang diajukan yakni Rp. 600 juta rupiah.

“Ini nanti solusinya tetap akan kita kolaborasikan dengan anggota dewan yang dapilnya di daerah tersebut,” ungkap Nurhadi.

Untuk sementara waktu, agar peserta didik tetap dapat melakukan kegiatan belajar, maka mereka akan belajar di masjid. Ini sekaligus untuk memperkuat pendidikan karakter religi peserta didik untuk sholat dan hafalan Al-Qur’an. (daz)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page