Seimbangkan Alam dengan Gerakan Tanam Pohon Masal  

bintangpena.com-Ponorogo- Keseimbangan alam perlu dijaga. Salah satunya dengan menanam pohon, seperti yang digalakkan Pemerintah Kabupaten Ponorogo. Ribuan pohon produktif siap ditanam di seluruh wilayah daerah tersebut.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko meminta kepada seluruh lapisan masyarakat ikut serta menggelisahkan gerakan tanam pohon sebagai bukti nyata melestarikan lingkungan. Sedikitnya 1000 pohon jenis produktif, telah ditanam di kawasan tanah lapang di Kelurahan Brotonegaran, Kecamatan Kota Kabupaten Ponorogo.

“Hari ini kami melibatkan ratusan siswa SMP dan SMA untuk ikut menanam. Karena belajar itu tidak hanya ilmu pengetahuan tetapi juga mencintai lingkungan mereka,” ungkapnya usai kegiatan, Jumat (26/1/2024).

Tidak hanya siswa, Kang Bupati juga meminta seluruh lapisan masyarakat ikut serta dalam program tersebut. Baik aparatur sipil negara, masyarakat umum, TNI, Polri hingga awak media wajib menanam.

Menurut Kang Bupati, setiap orang wajib ain menanam pohon. Karena pohon bisa memberikan dampak baik bagi kesimbangan alam. Selain menyerap air, pohon mampu menahan tanah agar tidak longsor serta mengurangi bencana banjir.

“Ketika musim kemarau sedikit saja, sudah kering kerontang. Pasti ada yg tidak seimbang di alam. Maka kita coba bersama-sama ayo kita tanam pohon dimulai dari anak sekolah ini,” imbuhnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo, Nurhadi Hanuri menambahkan sedikitnya ada seribu pohon yang sudah ditanam di seluruh lembaga pendidikan. Baik di sekolah maupun di wilayah lain.

“Mencintai alam menjadi bagian dari pendidikan karakter anak. Kami sudah meminta seluruh siswa melalui lembaga sekolah di semua jenjang untuk ikut menanam,” ungkapnya.

Lebih lanjut Nurhadi mengatakan peran generasi muda sangat penting dalam pelestarian lingkungan sangatlah penting. Dengan menanam, akan menumbuhkan rasa tanggung jawab pada diri anak sekaligus turut serta merawat alam.

Kali ini sedikitnya ada ratusan siswa terlibat yang menanam 1000 pohon jenis berbeda. Ada pohon petai, apokat, kedondong, jati putih, maupun ketapang kencana. Ratusan siswa itu berasal dari SMPN 1 hingga SMPN 6 ditambah SMA 3.

“Kalau total ada ribuan siswa nanti yang ikut. Untuk kota ada ratusan siswa. Semua SMPN di kota ditambah siswa SMAN 3 Ponorogo,” tegasnya. (daz)