bintangpena.com -Ponorogo- Konferensi Kabupaten (Konferkab) PGRI Ponorogo ke-4 rampung digelar, Rabu (25/6/2025). Pada acara yang dilaksanakan di Gedung PGRI Ponorogo itu, Ruskamto resmi terpilih sebagai Ketua Umum PGRI Ponorogo periode 2025-2030. Ruskamto berhasil mengumpulkan suara terbanyak dengan perolehan 359 pemilih yang merupakan penerima mandat dari ranting masing-masing. Sedangkan kadindat kedua, yakni Imam Syaifudin berhasil meraih 193 suara. Sedangkan kadindat ketiga, yakni Mulyani memilih untuk mengundurkan diri. Konferkab kali ini disaksikan Wakil Ketua PGRI Jawa Timur, Hariyadi. “Sesuai ADART proses pemilihan ada dua metode. Yakni aklamasi atau pernyataan setuju dari peserta dan model votting atau piilihan suara. Dan Konferkab PGRI Ponorogo ini sepakat menggunakan hak suara alias votting,” ungkap Hariadi disela proses acara Konferkab. KHUSUS : Wakil Ketua PGRI Jawa Timur, Hariyadi (kiri) saat mengawal proses Konferkab ke-4 PGRI Kabupaten Ponorogo, di Gedung PGRI setempat pada Kamis (26/6/2025). Karena disepakati pilihan suara, lanjut Hariyadi setelah prosesi pamitan dari pengurus lama para panitia kemudian menyiapkan Tempat Pemungutan Suara (TPS). Selanjutnya sebanyak puluhan penerima mandat memberikan hak suara para anggota mereka. “Jadi hasil pemilihan ini sudah sesuai dengan AD-ART yang ada. Dan pak Ruskamto resmi memperoleh suara terbanyak,” terangnya. Dalam kesempatan itu, Hariyadi yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pendidikan Kota Madiun itu mengukuhkan hasil Konferkab untuk periode 2025-2030. Yakni Ketua Umum, Ruskamto, Ketua I Imam Syaifuddin, Ketua II Sumarsono, Ketua III Sunar dan Sekertaris Riduan. “Sesuai dengan fungsi dan tujuan utama organisasi ini, maka kedepan PGRI Ponorogo wajib mendampingi ada guru untuk lebih maju dan berkualitas sesuai dengan empat kompetensi mereka,” imbuhnya. PAMITAN : Ketua PGRI Ponorogo periode 2020-2025, Prayitno (tengah) bersama para pengurus saat berpamitan dengan para anggotanya kemarin. Hariyadi juga meminta agar para pengurus lebih mengedepankan kepentingan PGRI sebagai organisasi guru terbesar dibanding kepentingan pribadi dan golongan. Dalam lima tahun kedepan, PGRI Ponorogo harus bisa bersinergi dengan pemerintah kabupaten khususnya Dinas Pendidikan setempat. “Anggaran pemerintah itu biasanya terbatas. Jadi tidak masalah jika PGRI Ponorogo sebagai wadah para guru ini ikut membantu meningkatkan kualitas anggotanya dengan dana sendiri. Ya pakai itu iuran wajib. Bisa untuk pelatihan, bimbingan-bimbingan dan masih banyak lagi program peningkatan mutu guru lainnya,” ujarnya. SINERGIS : Kepala Dinas Pendidikan Ponorogo Nurhadi Hanuri saat memberikan sambutan. Senada dengan Hariyadi, Kepala Dinas Pendidikan Ponorogo Nurhadi Hanuri berharap agar kedepan para pengurus PGRI masa bakti 2025-2030 mampu bersinergi dengan lebih intens lagi. Pihaknya juga menyampaikan terima kasih, atas peran PGRI selama ini dalam mendorong mewujudkan pendidikan berkarakter dan berkualitas di Kabupaten Ponorogo. “Pak Bupati menyampaikan permintaan maaf karena tidak bisa hadir secara langsung karena ada kegiatan lain. Namun beliau juga menyampaikan rasa terima kasih setinggi-tingginya atas kerja keras PGRI selama ini dalam mendukung program-program pemerintah khususnya Program Tahfidz untuk anak-anak kita tercinta,” tuturnya. (daz) Post navigation Sikapi Polemik Menuju PGRI Ponorogo 1, Diono Suwito Minta Guru Cerdas Memilih