bintangpena.com-Ponorogo- Perayaan hari raya kurban 1444 H kurang 15 hari lagi. Ditengah situasi wabah, Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Kabupaten Ponorogo meminta agar warga lebih berhati-hati dalam membeli hewan kurban.

Kepala Dinas Dispertahankan Kabupaten Ponorogo, Masun mengatakan saat ini di sejumlah wilayah masih terjadi serangan berbagai bakteri dan virus penyebab wabah.

Mulai dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK),
Lumpy Skin Disease (LSD) maupun jenis Peste des Petit Ruminants (PPR) yang menyerang domba dan kambing.

“Untuk memastikan calon hewan kurban dalam kondisi sehat dan baik, pilih yang sudah menggunakan eartag atau berlabel. Karena jelas identifikasi hewannya,” kata Masun, (13/6/2023).

SEHAT : Kondisi kambing milik Sugianto, peternak di Desa Pintu, Kecamatan Jenangan, Selasa (13/6/2023)

Masun juga menyampaikan untuk meminimalisir persebaran penyakit pada ternak, dia menghimbau warga yang akan melaksanakan pemotongan hewan agar menerapkan sejumlah standar penyembelihan.

Diantaranya dilaksanakan jauh dari kandang ternak, melokalisir lokasi penyembelihan, serta membuat lubang khusus untuk pembuangan limbah.

“Jika mendapati hewan kurban dalam kondisi terpapar, yang terpenting penyakit tersebut tidak mengubah kualitas daging. Itu masih sah. Tetapi jika sudah berdampak pada kualitas daging, dan terlihat gejala klinis yang akut sebaiknya tidak diteruskan,” paparnya.

Untuk permintaan hewan kurban, saat ini di sejumlah pasar sudah mulai terlihat. Hasil pantauan di Pasar Hewan Jetis, sepekan terakhir permintaan naik hingga 30 persen. Hal itu juga berdampak pada penyesuaian harga hewan kurban. Khususnya kambing, yang naik Rp 200 ribu sampai Rp 500 ribu per ekor. (daz)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page