bintangpena.com -Ponorogo- Banyak cara dilakukan pelaku usaha dalam mendorong terwujudnya Kota Kreatif di bumi reog. Salah satunya dari Lembaga Kursus dan Pelatihan Sakha Sanggar Kencana, yang aktif mengembangkan produk batik bermotif khas Ponorogo.

Pimpinan LKP Sakha Sanggar Kencana, Widodo mengatakan upaya pelestarian itu sudah dilaksanakan sejak 10 tahun silam. Tepatnya pada 2012 lalu. Saat itu, Widodo memulai karirnya sebagai pengusaha baju batik dari menjahit.

“Harapannya waktu itu bisa membuka butik sendiri. Dan alhamdulillah sudah terlaksana, dan kami kembangkan menjadi LKP ini pada 2020 lalu,” ujarnya usai melaunching LKP Sakha Sanggar Kencana dan Sakha Store, Jumat (10/3/2023).

Usaha butiknya itu, kata Widodo menjadi salah satu UMKM yang mampu bergeliat ditengah tragedi pandemi covid dua tahun lalu. Saat itu, Widodo membina delapan pemuda pemudi yang membutuhkan keterampilan tambahan ditengah pandemi. Lima diantaranya merupakan mahasiswa dan tiga lainnya, ada anak putus sekolah serta belum memiliki pekerjaan.

“Saat itulah kami didorong Dinas Pendidikan Ponorogo untuk mengurus Badan Hukum. Dan alhamdulillah sekarang sudah berbentuk LKP,” paparnya.

SINRERGIS : Dari kiri, Kepala Dinas Pendidikan Ponorogo, Nurhadi Hanuri, Plt Kepala Dinas Pergakum, Sumarno, Kepala Disparbudpora Yudho Sarwo Edi dan Pimpinan LKP Sakha Sanggar Kencana dan Owner Sakha Store, Widodo saat potong tumpeng peresmian, Jumat (10/3/2023).

Senyampang itu, lanjut pria yang juga owner Butik Batik Sakha Store Ponorogo pihaknya terus mengembangkan kerajinan batik tulis dengan berbagai motif campuran. Mulai dari klasik seperti motif parang, truntum, kawung serta kontemporer berupa motif khas Ponorogo seperti reog, merak, dan daun Soko.

“Kami sangat bahagia dan berterima kasih atas kehadiran ketiga kepala dinas dalam kegiatan peresmian hari ini. Kami berharap LKP ini, sebagai pengkaderan dalam menjahit dan membatik, sedangkan fungsi store atau tokonya untuk display hasil produksi yang kami kerjakan,” paparnya.

Dengan berbagai dorongan dari Dinas Pendidikan untuk LKP, pelestarian motif dari Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga serta pengembangan UMKM dari Dinas Pergakum Widodo berharap agar usaha miliknya itu terus berkembang pesat.

“Kami berharap agar kedepan kami dan dinas terkait, bisa terus bersinergi dalam mengembangkan usaha kreatif batik. Khususnya di Ponorogo dan insyaAllah sampai ke nasional,” tuturnya.

Bukan tanpa alasan, dari sentuhan tangan dingin sang istri karya LKP Sanggar Sakha Kencana itu sudah menembus kejuaraan tingkat Jawa Timur pada tahun 2022 lalu. Yakni sebagai Juara Terfavorit Batik Motif Barong yang dilaksanakan Polda Jawa Timur, serta Dinas Pariwisata.

Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga setempat, Yudha Sarwo Edi mengatakan pihaknya mendorong penuh proses kreatif yang dilaksanakan LKP tersebut. Bahkan, dia meminta agar LKP banyak memproduksi motif khas Ponorogo.

“Sehingga saat batik kita ini dipakai diluar kota, orang tidak perlu lagi bertanya dari mana kita. Mereka sudah tahu kalau kita dari Ponorogo, hanya dengan melihat motif batik yang kita pakai,” ucapnya saat memberikan sambutan.

Selain Kepala Disbudparpora Ponorogo, Yudha Sarwo Edi yang diminta untuk memotong tumpeng, hadir pula  memberikan dukungan acara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo, Nurhadi Hanuri serta Plt Dinas Pergakum Ponorogo Sumarno yang berkesempatan memotong pita tanda diresmikannya Sakha Store.(daz)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page