bintangpena.com -Ponorogo- Sedikitnya 43 Kepala Keluarga (KK) terdampak bencana tanah gerak di Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo bisa lebih tenang. Pemprov Jawa Timur berkolaborasi dengan Pemkab Ponorogo akan merelokasi mereka, ke daerah yang lebih aman. Hal itu ditegaskan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam lawatannya ke lokasi bencana dan pengungsian, pada Jumat (3/3/2023). “Melihat kondisi disini, tanah terus bergerak. Dan rumah-rumah sudah tidak mungkin lagi untuk ditinggali. Mau tidak mau harus ada relokasi warga,” ungkapnya. Dengan jumlah pengungsi mencapai 139 jiwa, dari 43 KK dibutuhkan 43 unit rumah. Untuk setiap unit rumah, kata Khofifah Pemprov akan menganggarkan bantuan senilai Rp 50 juta rupiah. Sedangkan untuk lahan, imbuh Ketua Umum PP Muslimat NU itu akan disediakan Pemkab Ponorogo. Sehingga pemerintah akan berkolaborasi menyediakan kebutuhan papan, bagi para warga terdampak bencana itu. “Pak Bupati akan mencari lahan, dan titiknya sudah terkonfirmasi. Yang dibangun Pemprov itu nantinya berjumlah 43 unit. Setiap unit budget-nya Rp 50 juta. Misalnya ada tambahan dana gotong royong dari pihak lain itu akan lebih bagus,” imbuhnya. Dikonfirmasi hal tersebut, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan jija lahan relokasi sudah siap. Yakni terletak di lahan milik Perhutani, petak 149 Lumur Jati. Lahan seluas empat ribu meter persegi tersebut, berjarak sekitar dua kilometer dari lokasi pengungsian saat ini. “Titik lokasi yang baru sudah kami siapkan. InsyaAllah aman, tidak ada lagi tanah gerak. Terkait kapan mulai relokasi, itu nanti akan dilakukan tahapan lebih lanjut,” tegasnya. Saat ini, puluhan warga terdampak bencana tanah gerak sedang berada di tempat pengungsian. Kondisi secara umum dalam keadaan baik dan sehat. (daz) Post navigation Jawa Timur Mampu Produksi 6,6 Juta Ton Pertahun, Gubernur Apresiasi Benih Jagung Asli Ponorogo Siapkan Lahan 12 Hektare di Lungur Mojo, Pemkab Ponorogo Bangun Huntara Warga Terdampak Tanah Gerak Desa Tumpuk, Sawoo