bintangpena.com -Ponorogo- Berbagai upaya dilakukan pemerintah pusat, hingga daerah untuk menekan laju inflasi. Termasuk pemerintah Kabupaten Ponorogo, yang memilih menggandeng Bulog untuk menggelar operasi pasar hingga puluhan ton beras disalurkan selama satu bulan terakhir.

Upaya itu selaras dengan himbauan Gubernur Jawa Timur, Khafifah Indar Parawansa dalam momen High Level Meeting (HLM) dan Rapat Koordinasi pengendalian inflasi bersama Forkopimda Jawa Timur, pada 20 Februari 2023.

Kepala Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, yang sekaligus Plt. Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Dinas Perdagkum) Ponorogo,  Sumarno yang kala itu hadir mewakili Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyampaikan saat ini Ponorogo memang sebagai kabupaten yang bukan penghitung. Meski begitu, pemkab tetap berupaya menekan laju inflasi.

“Saat ini, Ponorogo belum bisa menghitung sendiri laju inflasi dan masih ikut ke Madiun Kota. Kedepan Gubernur menginstruksikan seluruh kota kabupaten diharapkan bisa menghitung inflasi, sehingga langkah-langkah yang akan diambil menjadi lebih jelas dan terukur,” katanya, Rabu (22/2/2023).

Kepala BPPKAD sekaligus Plt Kepala Dinas Perdagkum Ponorogo, Sumarno saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (22/2/2023).

Saat ini, kata Sumarno yang bisa dilakukan pemkab hanya berusaha menekan harga secara umum. Khususnya, untuk kebutuhan pangan salah satunya beras. Dengan menggandeng Bulog, pemkab menggelar operasi pasar (OP) di tujuh titik. Meliputi, Pasar Bungkal, Sumoroto, Badegan, Balong, Sawoo, Pulung dan Jetis. OP digelar mulai 6 hingga 27 Februari 2023 mendatang.

“Selain delapan kota kabupaten penghitung inflasi, ada empat tambahan lagi. Dan kedepan diharapkan semua kota kabupaten bisa menghitung sendiri. Nanti kita akan berkoordinasi dengan BPS,” ujarnya.

Dari delapan kota penghitung inflasi nasional di Jawa Timur, inflasi tertinggi terjadi di Sumenep yang mencapai 1,13 persen. Kemudian, Banyuwangi 0,73 persen, Probolinggo 0,60 persen, Kediri 0,59 persen. Selanjutnya Malang, Madiun, dan Surabaya sama 0,58 persen serta Jember 0,57 persen.

Inflasi Kota Madiun pada Desember 2022 yang mencapai 0,58 persen itu lebih rendah jika dibanding inflasi Jawa Timur sebesar 0,60 persen dan nasional 0,66 persen.

Sementara itu, Kepala Bulog Cabang Ponorogo Aan Sugiarto membenarkan adanya kolaborasi dengan Dinas Perdagkum Ponorogo. Pihaknya, sudah menggelar operasi tersebut sejak awal bulan lalu.

Setiap titik, Bulog mendistribusikan delapan sampai sembilan ton beras medium ukuran 5 kilogram seharga Rp 42.500.

“Masyarakat sangat antusias dengan OP yang kami gelar bersama pemerintah kabupaten. Ini masih dalam proses, karena jadwal kami sampai 27 Februari nanti,” tegasnya. (daz)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page