bintangpena.com -Ponorogo- Setelah melalui seleksi ketat dari 164 peserta, pemenang lomba Citizen Journalism Competition yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Ponorogo bersama FISIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) pada momen Hari Pers Nasional 2023 akhirnya terpilih. Sesuai kategori, ratusan pelajar itu mengirim karya berupa essay ataupun video jurnalistik. Tentu saja sesuai dengan tema yang diusung pada HPN 2023 yakni “Inovasi Pangan, Sandang, Papan, Berbasis Informasi dan Kebudayaan”, yang berfokus pada aspek pertanian dan ketahanan pangan. “Pengumuman para pemenang dilakukan pada puncak peringatan HPN yang digelar di Expotorium UMPO, Kamis (09/02/2023). Seluruh karya essay yang dikirimkan sangat bagus, tetapi kami tim juri harus tetap memberikan nilai sesuai kriteria,” kata Ketua PWI Ponorogo, Siti Noor Aini pada Jumat (10/2/2023). Menurut Nora, sapaan Siti Noor Aini beberapa kriteria yang dinilai diantaranya terkait kesesuaian isi dengan tema, isi dan judul essay serta tata cara penulisan. Begitu juga untuk kategori video. “Semoga even ini mampu menjadi wadah siswa dalam berliterasi,” katanya. JUARA : Salah seorang pemenang menunjukkan pialanya, saat penerimaan penghargaan, Kamis (9/2/2023). Tingginya antusiasme lomba membuat panitia bekerja keras menyeleksi karya-karya terbaik tersebut. Juri untuk essay adalah Siti Noor Aini, Sugeng Prasetyo, dan Umi Solikhah. Sedangkan juri untuk video jurnalistik yaitu Oki Cahyo Nugroho, Hadi Sanyoto, Yanuar Abidin, dan Ilyas Nur Kholis. Menurut M. Rifqi Mei Redha, panitia kompetisi, total jumlah karya yang memenuhi kriteria untuk masuk tahap penilaian terdapat 164 karya, dengan rincian 113 karya essay dan 51 karya video jurnalistik. “Pendaftaran kompetisi dibuka dari 26 Januari hingga 7 Februari 2023, atau hingga H-2 puncak peringatan HPN,” ujarnya. Pendaftaran dan pengumpulan karya kompetisi menjadi satu link. Jadi peserta yang akan mendaftar harus mengumpulkan karya, makanya melonjak mendekati penutupan. Oki, juri dari akademisi FISIP UMPO mengapresiasi tingginya antusiasme peserta lomba tersebut. Dia berpesan, bagi para juara untuk tetap belajar dan menambah ilmu. Bagi yang belum beruntung, harus tetap bersemangat dalam eksplorasi ide, teknik dan konsep. “Antusiasme peserta di luar perkiraan, ini menunjukkan bahwa peran jurnalisme dalam diri para siswa telah berkembang pesat dengan adanya peran sosial media dan perkembangan teknologi komunikasi seperti HP. Ini memudahkan transfer serta memproduksi informasi dalam format audio visual,” ungkapnya. Secara umum, Oki memuji kualitas karya pelajar. Menurutnya sudah ada peningkatan dari berbagai aspek, mulai dari sisi komposisi gambar, alur cerita, editing audio visual, dan keragaman tema. Hal tersebut, kata Oki adalah indikasi bahwa informasi dalam bentuk yang paling sederhana bisa diolah secara kreatif menjadi bahan konten audio visual yang menarik. Para pemenang dalam kategori essay, meliputi Juara 1 diraih Achmad Thoiful Romdhoni dari SMAN 1 Jenangan Ponorogo, Juara 2 Nur Rabi’ah Chusnul Masyithoh dari SMAIT Darut Taqwa Bekare Bungkal Ponorogo, dan Juara 3 diraih Dewi Kurnia Astuti dsri SMAN 1 Pulung Ponorogo. Untuk juara Harapan 1 diraih Muhammad Mozes Alfareza dari SMAN 1 Ngadirojo Pacitan, sedangkan Juara Harapan 2 diraih Nur Hanifah Izzati dari SMAN 1 Kendal Ngawi. Sementara itu untuk kategori video jurnalistik, juara 1 direngkuh Rusydian Purnama Aziz dari SMAN 1 Ponorogo, Juara 2 diraih Dyah Ayu Puspitasari dari SMAN 1 Kauman Ponorogo, dan Juara 3 diraih Hani Septi Ismayanti dari SMKN 2 Madiun. Sedangkan, juara Harapan 1 diraih Ahmad Sabiqul ‘Alim dari MAN 1 Ponorogo, dan Juara Harapan 2 diraih Irfan Setiawan dari MAN 2 Kota Madiun. Dekan FISIP UMPO Ayub Dwi Anggoro dan Ketua PWI Ponorogo Siti Noor Aini didapuk memberikan penghargaan kepada para pemenang sebagai apresiasi bagi para pelajar berprestasi itu. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Ponorogo-Magetan, Lena juga mengapresiasi kegiatan lomba tersebut. Melalui lomba kali ini, para pelajar lebih termotivasi dalam menggali potensi diri dalam berliterasi. “Para pelajar menjadi lebih aktif dalam berliterasi, berdiskusi dan mengoptimalkan kemampuan mereka dalam belajar. Dan sekaligus peka serta peduli, terhadap lingkungan sosial mereka. Karena tema kali ini berkaitan erat dengan masyarakat luas,” tegasnya. (daz) Post navigation Membludak, Puncak Peringatan HPN Sukses Hipnotis Ratusan Peserta Terjaring Razia di Warung Kopi, Belasan Siswa di Ponorogo Langgar Perda Ketertiban Umum