bintangpena.com -Ponorogo- Hamil di usia remaja atau dibawah umur 20 tahun, ternyata bisa berisiko tinggi. Baik bagi ibu, maupun janin yang akan dilahirkan. Penyebabnya, yakni belum siapnya kesehatan alat reproduksi sang ibu.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PP dan KB) Kabupaten Ponorogo Harjono mengatakan usia matang alat reproduksi pada wanita yakni antara 20 sampai 35 tahun. Jika kurang dari 20 dan lebih dari 35 tahun, maka akan berisiko tinggi pada ibu dan bayi.

“Salah satu risiko tinggi itu adalah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) pada bayi. Itu sudah terbentuk sejak janin dalam kandungan, hingga usia dua tahun,” katanya, Jumat (3/2/2023).

Lebih jelas Harjono mengatakan jika bayi lahir dengan status BBLR ditandai dengan berat badan dibawah 2500 gram. Sehingga, saat terdiagnosa stunting maka akan berdampak serius pada sistem tumbuh kembang. Bayi atau anak, akan mudah sakit kemudian daya tangkap berfikirnya juga rendah.

“Biasanya, fisik anak tumbuh terlambat. Seperti pendek saat anak seusianya tumbuh lebih tinggi. Biasanya disertai dengan sakit-sakitan, dan kemampuan motoriknya tidak responsif,” imbuhnya.

Bukan tanpa dasar, lanjut Harjono sesuai data World Health Organization (WHO) dan juga dari berbagai jurnal kesehatan remaja hamil menyumbang 30 persen angka stunting pada bayi. Mengingat, hal itu disebabkan karena ketidaksiapan kesehatan alat reproduksi mereka.

“Dan ini bisa terlihat jelas, dimana pada daerah dengan perkawinan tinggi usia remaja maka angka stuntingnya juga tinggi. Sedangkan untuk Ponorogo, status kita masih dibawah Jawa Timur dan juga nasional. Artinya apa, pernikahan remaja kita ini masih bisa dibilang rendah. Itu fakta,” terangnya.

Harjono mencatat, untuk angka stunting di Kabupaten Ponorogo pada tahun 2022 hanya diangka 14,2 persen. Tahun sebelumnya, ada 20,0 persen atau turun 5,2 persen dari tahun sebelumnya.

Jumlah itu dibawah Jawa Timur, yakni 19,2 persen dari 23,5 persen di tahun 2021. Sedangkan untuk nasional, 21,1 persen dari 24,4 persen.

“Sehingga, ada tren penurunan angka stunting baik di Ponorogo, Jawa Timur dan nasional,” tegasnya. (daz)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page