bintangpena.com -Ponorogo- Langkah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Ponorogo menutup tempat lokalisasi terselubung di sejumlah titik direspon baik Dinas Kesehatan setempat. Kebijakan itu akan mengurangi potensi penularan penyakit berbahaya, seperti Infeksi Menular Seksual (IMS) hingga Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Kepala Puskesmas Jenangan drg. Titik Suprihatin menyampaikan warung remang Pasar Janti Desa Ngrupit, menjadi salah satu potensi pintu masuk persebaran virus-virus berbahaya tersebut.

“Karena itu, demi kesehatan bersama kami sangat mendukung atas langkah ini (penutupan,red). Karena seringkali bergonta-ganti pasangan itu, sangat berisiko tinggi tertular virus HIV,” katanya, Senin (23/1/2023).

Menurut drg.Titik, jika tertular virus tersebut dikhawatirkan orang yang sudah terpapar akan kembali menularkan kepada orang yang sehat. Khususnya bagi pasangan sah, yakni bisa istri ataupun suami.

Ironisnya, lanjut Titik yang saat pemaparan di depan pemilik warung serta para Wanita Pekerja Seks (WPS) didampingi dr. Angga itu virus yang dibawa pulang suami bisa menular ke istri. Bahkan bisa kepada bayi, saat ibu dalam kondisi menyusui dan bisa menular ke janin saat dalam kondisi hamil.

“Biasanya penyakit tersebut, menular melalui cairan tubuh. Bahkan termasuk air susu ibu. Itu bisa menular ke bayi, karena virus ini hidup di dalam cairan tubuh,” imbuhnya.

Berbeda dengan penyakit lain yang bisa langsung dikenali gejalanya, kata drg.Titik HIV baru bisa terlihat saat beberapa tahun berikutnya setelah terpapar. Pun, kondisi tersebut tergantung dengan sistem kekebalan tubuh atay imun setiap penderita.

“Jika daya tahan tubuh atay imun penderitanya bagus, maka virus ini akan sulit terlihat. Dan sebaliknya, saat tubuh dalam kondisi tidak fit atau lemah virus ini akan bekerja lebih aktif,” terangnya.

Karena itu, lanjut drg.Titik bagi para WPS atau para lelaki yang suka “jajan” harus rutin memeriksakan diri. Sehingga, mereka bisa mendeteksi sejak dini kondisi kesehatan mereka.

“Virus ini bisa terlihat gejalanya itu sekitar empat tahun setelah terpapar. Jadi penderita terlihat seolah-olah memang sehat. Apalagi masih berusia muda, karena imunnya masih bagus,” tegasnya. (daz)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page