bintangpena.com -Ponorogo- Gebrakan dunia pendidikan Kabupaten Ponorogo patut diacungi jempol. Puluhan pelajar SD di Ponorogo berkolaborasi dengan Kelab Dokter Muda Negeri Sembilan Darul Khusus Malaysia. Program itu yakni International Community Health Camp. Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyambut baik kerja sama yang terjadi sejak 2018 itu. Melalui program tersebut, Kang Giri berharap mampu menjadi embrio dalam meningkatkan hubungan kerja sama yang membangun dunia pendidikan dan kesehatan di dua wilayah. “Semoga ini menjadi awal yang baik, dan menjadi embrio kerukunan antar negara Indonesia dan Malaysia,” katanya saat menyambut rombongan dari Kementerian Pendidikan dan Kesehatan Negeri Sembilan, Jumat (20/1/2023). Kang Giri mengaku bangga karena atmosfer pembelajaran Ponorogo mampu menarik perhatian para pelajar dan juga para pemangku kebijakan khususnya di bidang pendidikan negeri tersebut. Sebagai wilayah bagian Malaysia, tentu langkah ini menjadi upaya strategis dalam membangun kerjasama yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. “Kedepannya kami berharap tidak hanya bidang pendidikan, tapi juga dari bidang-bidang yang lain,” terangnya. GAYENG : Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko bersama Kadindik Nurhadi Hanuri dan Kadinkes Dyah Ayu Puspitaningarti saat berdiskusi dengan tamu dari Negeri Sembilan Malaysia, Jumat (20/1/2023). Saat menyambut rombongan, Kang Giri juga didampingi Kepala Dinas Pendidikan Nurhadi Danuri, serta Kepala Dinas Kesehatan Dyah Ayu Puspitaningarti. Encik Moh. Fahmi Bin Ramli Koordinator rombongan kementerian mengaku senang dan terhormat telah diterima dengan baik di Ponorogo. Melalui kerjasama kali ini, pihaknya akan mengadopsi sistem pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam peningkatan mutu pendidikan di negerinya. “Terima kasih sudah menyambut kami dengan baik. Ponorogo menyambut kami dengan activity luar biasa,” ucapnya dengan menggunakan Bahasa Malaysia yang khas. Sementara itu, Anisatu Mufatihah koordinator kegiatan yang juga Kepala SDIT Darrul Dalah, Sukorejo mengatakan program dokter cilik merupakan sebuah program komunitas anak yang memiliki kesadaran di bidang kesehatan. Hampir sama dengan Unit Kesehatan Siswa atau UKS. “Mereka bisa belajar mengenal materi tentang kesehatan. Khususnya, tentang cara menjaga kesehatan diri dan lingkungan, anak juga mempraktikkan langsung,” katanya. Selain SDIT Darul Falah, komunitas tersebut juga diikuti sejumlah SD dan MI lainnya di Sukorejo. Ada pelajar MI Darul Falah Glinggang, SDN 1 dan 2 Nambang Los, SDN Kranggan, SDN 1 dan 2 Gelang Lor dan lainnya. Total peserta dari Ponorogo ada 22 pelajar, dengan dua guru pendamping. Sedangkan dari Negeri Sembilan ada 33 pelajar dengan 14 guru pendamping. (daz) Post navigation Sikapi Angka Diska, DPRD Ponorogo Dorong Seluruh Elemen Sosialisasikan UU Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan Dorong Pendidikan Berwawasan Global dan Berkarakter, Dinas Pendidikan Ponorogo Rangkul Lembaga Luar Negeri