bintangpena.com -Ponorogo- Akibat kondisi lemah, Siti Umairoh, 39 warga Desa Jimbe Kecamatan Jenangan terpaksa harus melangsungkan akad nikah di RSU Aisyah Ponorogo. Akad nikah dengan mempelai laki-laki, Imron Fachrudin,43 warga Jalan Merbabu itu berlangsung khidmat di ruang meeting Majelis Kesehatan pada Minggu (8/1/2023). Kabag Humas dan Pemasaran RSU Aisyah Ponorogo, Mohammad Arbain S.Kep Ners mengatakan Siti Umairoh merupakan pasien Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) atau demam berdarah yang masuk rumah sakit (MRS) pada Jumat (6/1/2023) pukul 08.30 WIB. “Kondisinya memang tidak memungkinkan untuk beraktivitas lebih diluar perawatan. Jadi memang belum bisa kami pulangkan,” ungkap Arbain. Saat MRS, lanjut Arbain pasien dalam kondisi lemah dengan trombosit hanya 85 ribu. Hari kedua kembali turun, menjadi 46 ribu dan saat Minggu pagi sebelum menjalankan akad nikah trombosit pasien hanya 20 ribu. Padahal untuk jumlah ideal trombosit, harus diatas 150 ribu. Pasien juga sempat mengalami mual muntah dan pusing. SAH : Pasangan Siti Umairoh dan Imron Fachrudin, menunjukkan buku nikah mereka usai akad di RSU Aisyah, Minggu (8/1/2023). Karena hal tersebut, kata Arbain pihak rumah sakit memilih untuk memberikan fasilitas agar pasien ruang Gedung Firdaus lantai 5 tersebut bisa melangsungkan akad nikah. “Sejak awal keluarga pasien sudah menyampaikan ikhwal ini kepada kami. Akan tetapi kondisi pasien memang tidak memungkinkan, jadi harus tetap dalam pengawasan tenaga medis kami,” tuturnya. Meski dengan segala keterbatasan, kedua mempelai menjalani seluruh rangkaian akad nikah dengan khidmat. Bahkan, saat akad berlangsung Siti Umairoh masih mengenakan infus di lengannya. Usai akad nikah, Siti Umairoh kembali menjalani perawatan di ruang rawat inap Gedung Firdaus. Kapan Siti akan pulang, Arbain belum bisa memastikan karena kondisi pasien belum stabil. “Alhamdulillah pernikahannya berjalan dengan lancar, penghulu, saksi-saksi serta mas kawin juga sudah disiapkan. Hanya saja untuk dokumentasi, kami yang ikut membantu menyediakan karena memang tidak ada persiapan untuk itu. Kami juga memberikan kado untuk kenang-kenangan mempelai,” terangnya. (daz) Post navigation Muslimat Bersama Ulama, Berkhidmat untuk Bangsa, Negara dan Agama. Pesan Hj. Masruroh Wahid dalam Pelantikan PC Muslimat Ponorogo 2022-2027 Kader Fatayat NU Ponorogo Pilih Fokus Perjuangkan Kesehatan Perempuan