bintangpena.com -Ponorogo- Keberagaman agama, budaya dan suku di Kabupaten Ponorogo menjadi dasar kerukunan bermasyarakat. Hal itu disampaikan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko pada peringatan Hari Amal Bakti Kemenag ke-77, Selasa (3/13/2022). Kang Giri menuturkan Ponorogo merupakan wilayah dengan masyarakat yang heterogen. Mulai dari suku, agama, sosial budaya hingga banyaknya perguruan silat yang beragam. Namun, dengan kesadaran toleransi yang tinggi, menjadikan kondisi masyarakat tetap kondusif. “Kerukunan antar umat beragama ada disini (Ponorogo,red). Satunya kuat, budayanya kuat, “merah”nya kuat, perguruan pencak silatnya juga kuat. Tetapi kami tetap rukun, dan menipiskan perbedaan untuk kenyamanan bersama,” imbuhnya. Kerukunan antar sesama, lanjut Kang Giri bisa dilihat dari berbagai contoh nyata. Salah satu paling menonjol seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, saat umat kristiani merayakan Natal ada unsur Banser yang ikut mengamankan. Begitu juga, saat kegiatan musyawarah wilayah (musywil) muhammadiyah Jawa Timur banser juga ikut mengamankan, dan sebaliknya. “Rukun dan kondusif, menjadi kunci utama dalam membangun Ponorogo yang berkemajuan,” tegasnya. DEKLARASI : Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko didamping Wabup Hj. Lisdyarita, Ketua DPRD Ponorogo, Sunarto dan Forpimda dalam deklarasi kerukunan umat beragama, Selasa (3/1/2023). Tidak jauh berbeda dengan Kang Bupati, Ketua DPRD Ponorogo, Sunarto yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menambahkan masyarakat harus tetap menjaga toleransi dan tepa selira. Mengingat, Indonesia memang lahir dari rahim keberagaman suku, agama, ras, budaya, bahasa serta adat istiadat yang berbeda. “Saling menghormati, menghargai dan bergotong royong adalah ciri khas masyarakat kita. Begitu juga dengan Ponorogo, sekalipun kita di daerah tetapi wajib menegakkan rasa kebersamaan dan saling mendukung demi kemajuan bersama,” paparnya. Sunarto berharap, melalui deklarasi kerukunan umat beragama yang dilaksanakan seluruh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kali ini, menjadi salah satu motivasi dalam mewujudkan Ponorogo yang aman dan kondusif. “Penandatangan deklarasi ini, bukan berati Ponorogo tidak kondusif. Tetapi ini menjadi salah satu upaya bersama, dalam menciptakan lingkungan sosial yang aman, dan nyaman,” tutupnya. Dalam kegiatan tersebut, hadir pula Wakil Bupati Ponorogo Hj. Lisdyarita, Kepala Kantor Kemenag Ponorogo, Moh. Nurul Huda, Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyo Wibowo, dan Komandan Kodim 0802 Letkol Inf Hirta Juni Adriansyah. (daz) Post navigation Tahun Baru, Rumah Warga Tonatan Dilalap si Jago Merah, Kerugian Mencapai Ratusan Juta Respon Kasus Meninggalnya Kakek Hidung Belang, Satpol PP Sisir Penyakit Masyarakat