bintangpena.com -Ponorogo- Momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang bersamaan dengan musim penghujan kali ini, juga berpotensi terjadi bencana tanah longsor dan banjir. Karena itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo menyiagakan Tim Reaksi Cepat (TRC) di sejumlah titik rawan. Seperti posko Ngebel, Bukit Suharto dan HOS Cokroaminoto.

Kepala BPBD Ponorogo, Hendri Indra Wardana menuturkan sejumlah anggota TRC tersebut siaga penuh selama 24 jam. Mereka bergabung dengan personel dari TNI, Polri serta relawan.

“Karena siaga 24 jam, personel kami berjaga secara bergantian. Khususnya saat hujan deras lebih dari satu jam. Kami wajib siaga,” katanya Kamis (29/12/2022).

Saat kondisi intensitas tinggi, dengan curah hujan lebat maka sejumlah potensi bencana seperti longsor dan banjir sangat mungkin terjadi.

Saat ini, lanjut pria yang pernah menjabat sebagai Kepala DPUPKP itu menyebut ada beberapa titik potensi bencana yang tersebar di seluruh Ponorogo. Untuk bencana tanah longsor, ada di Kecamatan Ngebel, Ngrayun, Sawoo, Sooko, Pulung, dan kawasan pegunungan lainnya.

Sedangkan untuk banjir, kata Hendri potensinya ada di wilayah kota seperti Kecamatan Ponorogo, Jenangan, Jetis, dan Siman.

“Setiap hari kami memantau pergerakan debit air. Khususnya saat hujan lebat selama satu jam tidak berhenti. Kami akan selalu berkoordinasi dengan RAPI dan radio amatir lainya,” paparnya.

Selama masih dalam situasi musim hujan, kata Hendri Ponorogo masih belum bisa dinyatakan aman dari bencana banjir dan longsor. Mengingat, hingga November 2022 lalu sudah tercatat lebih dari 30 titik longsor dan banjir.

“Selain Tim Reaksi Cepat (TRC), kami juga sudah melakukan mitigasi bencana melalui berbagai alat komunikasi radio profesional hingga amatir,” tegasnya. (daz)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page