bintangpena.com – Mulai menghangatnya kontestasi politik jelang pilpres 2024 nanti, menjadi perhatian serius Ketua Umum PP Muhammadiyah terpilih, Buya Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir, M.Si. Muhammadiyah tetap berkomitmen, akan berperan sebagai organisasi agama pemersatu bangsa. Hal itu disampaikan Buya Haedar usai membuka Musyawarah Wilayah (Musywil) ke-16 Muhammadiyah Jawa Timur di Ponorogo, Sabtu (23/12/2022). Buya Haedar yang terpilih kembali dalam Muktamar ke-48 di Solo, November lalu itu mengatakan sebagai salah satu organisasi keagamaan terbesar Muhammdiyah dengan berbagai amal usahanya memiliki peran penting dalam kemajuan bangsa. Khususnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial hingga ekonomi. Karena itu, meski dalam situasi apapun Muhammadiyah berkomitmen akan tetap mempersatukan bangsa. Termasuk dalam menyongsong tahun politik, pada 2024 mendatang. “Muhammadiyah itu adalah organisasi yang dinamis, dan maju. Kami telah memberikan sumbangsih yang besar bagi bangsa. Banyak tokoh-tokoh kami yang lahir dari lingkungan Muhammadiyah, untuk bangsa,” terangnya. RESMI : Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir saat mersmikan Musywil ke-16 Muhammadiyah Jawa Timur di Ponorogo, Sabtu (23/12/2022). Menurut Haedar, Muhammadiyah memastikan pemilihan umum nantinya tetap melekat pada peraturan konstitusi. Berbeda pilihan politik wajar, namun satu hal yang Muhammdiyah garis bawahi yakni jangan sampai Indonesia terpecah belah. Dinamika politik pasti ada, kata Haedar karena Indonesia merupakan bangsa besar. Namun tidak boleh melakukan pembelahan, baik dari sisi agama, suku ras, dan golongan. “Disinilah pentingnya kearifan para tokoh bangsa. Kami Muhammadiyah memastikan akan mengawal tidak ada pergeseran untuk pemilu 2024. Kami juga akan mengawal serta memastikan diri, berada di atas konstitusi dalam berkontestasi berdemokrasi. Jangan berfikir konstitusi bisa diubah hanya karena kemauan pribadi maupun golongan. Kita kuat karena konstitusi yang kita jaga,” tegasnya. Haedar menambahkan agama dan budaya luhur bangsa, serta Pancasila harus menjadi landasan dalam bernegara, dan beragama. Termasuk dalam berkontestasi. Jangan sampai agama dipandang sebagai sumber masalah, khususnya terkait radikalisme. “Jangan sempit melihat persoalan, harus memiliki wawasan kenegarawanan. Bangsa ini kuat karena kenegarawan, mementingkan bangsa dan negara diatas kepentingan diri, kelompok, kroni dan golongan,” imbuhnya. Wagub Jawa Timur, Emil Dardak. Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak juga memberikan selamat sekaligus apresiasinya terhadap kiprah Muhammadiyah di Jawa Timur, khususnya Ponorogo. Melalui berbagai amal usaha, Muhammadiyah mampu berkontribusi positif dalam pembangunan ekonomi masyarakat. “Selamat untuk Musywil ke-16 Muhammadiyah Jawa Timur. Contoh yang luar biasa dari Muhammadiyah dalam turut serta memajukan daerah dan bangsa. Baik melalui pendidikan, kesehatan, ekonomi dan sosial. Hal serupa disampaikan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Terpilihnya Ponorogo, sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan akan menjadi nilai positif bagi kemajuan daerah. Karena, sedikitnya akan ada ratusan perwakilan dari 38 Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) hadir di Ponorogo. Belum termasuk ribuan warga muhammadiyah dan penggembira, yang datang dan berkunjung ke bumi reog tersebut. “Terima kasih sudah memilih kami. Dan semoga Musywil ke-16 Muhammadiyah Jawa Timur berjalan lancar dan sukses,” harapnya. Musywil ke-16 Muhammadiyah Jawa Timur dilaksanakan selama dua hari, yakni 24-25 Desember 2022. Bertempat di Expotorium Universitas Muhammadiyah Ponorogo. (daz) Post navigation Tahun Baru, Rumah Warga Tonatan Dilalap si Jago Merah, Kerugian Mencapai Ratusan Juta