GAYENG : Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko bersama Deputi 3 Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Badan Pangan Nasional Andriko Noto Susanto saat berdialog dengan pelaku UMKM di Ponorogo, Selasa (13/12/2022).

bintangpena.com-Ponorogo – Pemerintah Kabupaten Ponorogo terus mendorong para petani turut serta mewujudkan program pemerintah untuk swasembada pangan. Berbagai bantuan dikucurkan kepada sedikitnya 409 kelompok tani (poktan) setempat.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyampaikan pemerintah sudah menggelontorkan bantuan yang tidak sedikit bagi petani. Mulai dari bantuan benih, peralatan tani serta masih banyak lagi.”Harapannya agar para petani kita menjadi lebih hebat, dan mampu menjaga produktivitas hasil panen. Sehingga bisa turut serta mewujudkan program pemerintah untuk swasembada pangan,” katanya di sela acara Gelar Pasar Pangan Murah dan Temu Tani, Selasa (13/12/2022).

Tidak hanya melulu pada bahan pangan beras, kata Kang Bupati para petani juga diharapkan mau mengembangkan sumber pangan alternatif. Yang selama ini sudah menjadi bagian dari bahan pangan nenek moyang. Seperti nasi tiwul, jagung, ketela rambat dan masih banyak lainnya.”Jika sistem ketahanan pangan kita kuat, tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi. Petani kita mampu memproduksi sendiri,” harapnya.

Hal senada disampaikan Deputi 3 Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Badan Pangan Nasional Andriko Noto Susanto. Menurut Andriko, masyarakat diharapkan tidak hanya terfokus pada satu komoditas pangan. Seperti beras, maupun terigu. Namun juga bisa memproduksi hasil panen lain, seperti jagung, sagu, maupun singkong.”Masyarakat petani kita itu punya semua bahan pangan tersebut. Itu harus dikembangkan dan tidak bisa bergantung pada satu bahan makanan,” tuturnya. Andriko juga meyakinkan jika produksi panen para petani saat ini masih bagus. Sehingga hal itu harus tetap dijaga. Karena untuk produksi pangan, harus satu step lebih maju dari pertumbuhan penduduk. “Sementara setiap tahun pertumbuhan penduduk kita itu ada tiga juta jiwa. Maka, untuk mempekuat situasi itu, harus diimbangi dengan produksi pangan yang cukup,” paparnya.Untuk merealisasikan hal tersebut, kata Andriko pemerintah sudah berupaya melakukan berbagai hal. Diantaranya, ada penambahan luas tanam, peningkatan produktivitas, perbaikan benih hingga perbaikan sistem usaha tani.”Tapi untuk badan ketahanan pangan,kami berfikir mencadangkan pangan cukup untuk stabisilisasi pasokan dan harga,” tegasnya. (daz)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page